PAHIT YANG DISELIMUTI BAHAGIA*
- Kamis, 29 Oktober 2020
- Pojok Guru
- Administrator
- 0 komentar

Terkadang, kita harus menentukan jalan kita sendiri untuk menjadi sukses. Tidak harus selalu mengikuti pilihan orang tua. Karena yang punya tujuan hidup itu kita, dan seharusnya dari diri kita sendirilah yang menentukan tujuan hidup itu. Setiap orang pasti mempunyai pola pikir yang berbeda, namun tujuan kita tetap satu yaitu menjadi orang yang sukses. Sama halnya seperti diriku, yang mempunyai arah jalan yang berbeda dari teman-temanku. Yang mana arah jalan ini adalah jalan menuntut ilmu.
Banyak sekali peluang yang kita miliki untuk menjadi sukses. Fasilitas, waktu, tempat dan lain-lain. Semua telah tersedia di dunia ini, tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya. Tak lupa juga, sepatutnya kita bersyukur atas semua yang telah diberikan dan terus berusaha menjadi yang terbaik.
Sejak kita lahir, Allah SWT telah memberikan akal pikiran yang sempurna kepada manusia. Berbeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu, kita harus bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT dan memanfaatkannya dengan baik. Dengan akal pikiran ini, kita dapat menentukan tujuan, serta arah jalan dalam menuntut ilmu.
Tepat dimana, gelapnya malam mulai menyelimuti langit dan burung hantu pun mulai bersiul. Ayahku datang dari kamar menuju ruang tamu, lalu duduk di sebelahku dan ketika itu aku sedang menonton TV, ayahku mulai membuka pembicaraan, yang seketika memecahkan keheningan. Bertanya, dimana aku akan melanjutkan SMP. Ketika itu, aku hanya terdiam dan bingung harus menjawab apa. Tapi terbayang olehku, untuk menjadi pribadi yang mandiri. Akhirnya aku memilih untuk pesantren sebagai tempat menuntut ilmu.
Di malam itu juga, akupun menentukan di mana akan melanjutkan sekolah. awalnya tidak percaya dengan pilihanku ini, karena sebelumnya aku tidak pernah jauh dari orang tua. Tapi aku terus meyakinkan ayah, agar bisa menuntut ilmu di pondok pesantren yang kuinginkan.
Hari demi hari telah berlalu. Semua proses telahku lewati, mulai pendaftaran kromatis dan pengumpulan berkas-berkas. Sampai tibalah masa untuk menerima hasil dari semua usahaku, yaitu pengumuman kelulusan peserta didik baru. Saat hasilnya keluar, ayahku bergegas pergi ke pondok pesantren dan melihat hasilnya. Ketika ayahku sampai di rumah, ayah langsung memberitahuku dan Alhamdulillah aku lulus di pondok pesantren tersebut, yang bernama SMP BP Tahfidz At-Taubah. Aku merasa sangat senang karena apa yang aku impikan akhirnya tercapai. Itu semua berkat pertolongan Allah SWT dan usaha keras ku selama ini disertai do’a dari ke-2 orang tuaku.
ketika matahari menampakan jubah jingganya, dan mulai kembali menuju ke tempat peristirahatan. Suara adzanpun mulai terdengar. Aku, Ayah dan adikku pergi ke masjid untuk melaksanakan salat maghrib dan isya. Malam ini adalah malam terakhirku di rumah karena, besok aku akan berangkat menuju pondok pesantren. Malam itu juga aku diberi nasehat oleh kedua orang tuaku, agar aku bisa bertahan di pondok nantinya.
Besok adalah hari Minggu, dimana sebentar lagi aku akan berangkat menuju Pondok. Setelah semua barang yang akan ku bawa siap, tibalah saatnya aku berpisah dengan kedua orang tuaku, aku mencium kedua tangan mereka dengan meminta doa terbaik. Setelah mengantarkanku, mereka pergi dan meninggalkan aku sendiri. saat langkah mereka tak terlihat lagi, aku merasa sedih. Tapi harus bagaimana lagi, aku harus bisa bertahan dan disinilah awal kisahku.
Ayam jago mulai berkokok, tanda hari telah berganti. Dan para ustadz mulai berpatroli ke kamar-kamar untuk membangunkan seluruh Santri. Termasuk aku, aku memulai kegiatan dengan salat tahajud. Hari ini adalah hari pertamaku di sekolah, di mana setiap hari pertama pasti ada yang namanya perkenalan. Dan setelah semuanya selesai, kami disuruh masuk ke kelas masing-masing dan melakukan perkenalan diri di kelas bersama wali kelas. 12 hari telah kami lewati dan semua struktur, bahkan piket kelas telah kami rangkai sedemikian rupa. Jadwal pelajaran telah dibagikan, dan besok adalah hari pertama kami belajar.
Hari ini adalah hari pertama kami belajar, kami mengikuti Semua peraturan dan pelajaran dengan serius. walaupun terkadang terselip candaan yang singkat, tapi teringat. Hari demi hari, bulan demi bulan, telah kami lewati. Dengan sungguh-sungguh, bahkan semua telah berlalu dan alhamdulillah kami semua naik kelas dan masuklah tahun kedua.
Di tahun kedua ini bisa disebut sebagai tahun kesedihan. Karena pada tahun ini, ada beberapa teman kami yang keluar dari SMP BP Tahfidz At-Taubah dan ada juga yang pindah. Banyak sekali yang terjadi di tahun ini. Mulai dari masalah yang kecil sampai masalah yang besar tercipta di tahun ini, dan aku adalah salah satu orang yang merasakan masalah besar. Walaupun pertama kali, tetap saja yang namanya masalah pasti akan berakhir penyesalan. Tapi terkadang, masalah itu tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan ku.
Walaupun banyak masalah yang kurasakan di tahun ini, aku tetap harus bisa bertahan disini dengan berbagai usaha dan upaya. Semua masalah itu, dapat ku lalui dengan tenang. Salah satu ustazdku pernah berkata, ”JADIKAN MASALAH ITU SEBAGAI TEMPAT MENCARI HIKMAH”. Pesan itu, dapat memotivasiku agar selalu tenang dan sabar dalam menghadapi setiap masalah yang kualami.
Waktu masih terus berjalan, hingga saatnya tiba diakhir tahun. Dimana, aku harus belajar lebih giat lagi untuk menghadapi ujian-ujian yang akan datang. tahun ini adalah waktu penentuan kami semua, apakah lulus atau tidak. Aku berharap di tahun ini tidak ada masalah sama sekali dan lulus dengan tenang.
Semua telah kulalui. Mulai dari tampuk kepemimpinan, masalah, dan lain-lain. Sekarang, aku harus belajar lebih giat agar lulus dengan hasil terbaik. Aku harus bisa membuat kedua orang tuaku bangga dan bahagia. Aku harus bersungguh-sungguh dan terus berusaha. Karena, apabila kita bersungguh-sungguh insya Allah kita akan sukses. Dan ingatlah, “Allah tidak pernah memaksamu untuk sukses tapi ia hanya ingin kamu terus berusaha”.Apabila ingin menjadi orang yang sukses, maka kita harus terus berusaha untuk menjadi yang terbaik, dan ingatlah! “kesuksesan itu bukan milik orang yang pintar, tapi milik siapa yang mau berusaha”. Ketika semua hal yang kita impikan menjadi nyata, atas usaha yang kita lakukan, tentu kita akan merasa bahagia tapi semua itu akan sia-sia jika kita tidak bersyukur maka dari itu,ketika kita telah sukses jangan pernah lupa bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah membantu kita di setiap urusan.
* Penulis: Fadhlulrahman Zaky (Alumni SMP BP TAHFIDZ AT-TAUBAH)
Artikel Terkait

Pelaksanaan Ujian Sekolah Hari Pertama TA. 2024/2025 Siswa-siswi Kelas 9 SMP BP Tahfidz At Taubah Berjalan Lancar
Kamis, 15 Mei 2025

Penyuluhan Lembaga Pemasyarakatan Anak di SMP BP Tahfidz At Taubah Batam Bersama Pemateri LPKA Kelas II Batam "Remaja Yang Berprestasi dan Peduli Hukum"
Jum'at, 09 Mei 2025

Dukung Kesehatan Mental OrangTua dan Peserta Didik, SMP BP Tahfidz At Taubah Gelar Parenting “Kesehatan Mental Remaja”
Minggu, 04 Mei 2025

Upacara Gabungan SD & SMP At Taubah Memperingati HARDIKNAS 2025 : Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua
Jum'at, 02 Mei 2025

Memperingati Hari Kartini OSIS SMP BP Tahfidz At Taubah Menyelenggarakan Berbagai Lomba Menarik
Senin, 21 April 2025

PORSENI Ma’had Tahfidzul Qur’an At Taubah, Mudir Tekankan Kejujuran dan Sportivitas
Senin, 21 April 2025