
Day 28 Safir : Menyambut Hari Kemenangan Ala Rasulullah SAW
Hari raya Idul Fitri merupakan momen seluruh umat Islam bersuka cita menyambut hari kemenangan. Namun, Islam juga mengajarkan tentang beberapa hal agar kita mengisi saat-saat lebaran tersebut dengan gembira tapi juga bernilai ibadah.
Dikutip dari buku How Did the Prophet & His Companions Celebrate Eid? Rasulullah saw dan umat Islam pertama kali menggelar perayaan hari raya Idul Fitri pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau usai Perang Badar.
Dari beberapa riwayat disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah saw. untuk menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri.
1. Perbanyak Baca Takbir
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 :
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya, “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).
Ada dua jenis takbir Idul Fitri. Pertama, muqayyad (dibatasi), yaitu takbir yang dilakukan setelah shalat, baik fardhu atau sunnah. Setiap selesai shalat, dianjurkan untuk membaca takbir. Kedua, mursal (dibebaskan), yaitu takbir yang tidak terbatas setelah shalat, bisa dilakukan di setiap kondisi.
Takbir Idul Fitri bisa dikumandangkan di mana saja, di rumah, jalan, masjid, pasar atau tempat lainnya.
Kesunnahan takbir Idul fitri dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal sampai takbiratul Ihramnya Imam shalat Id bagi yang berjamaah, atau takbiratul Ihramnya mushalli sendiri, bagi yang shalat sendirian.
Pendapat lain menyatakan waktunya habis saat masuk waktu shalat Id yang dianjurkan, yaitu ketika matahari naik kira-kira satu tombak (+3,36 M), baik Imam sudah melaksanakan Takbiratul Ihram atau tidak. (Syekh Sa’id Bin Muhammad Ba’ali Ba’isyun, Busyra al-Karim, hal. 426).
Salah satu contoh bacaan takbir yang utama adalah:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
(Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, hal. 54).
2. Berhias dan Memakai pakaian terbaik
Idul fitri adalah waktunya berhias dan berpenampilan sebaik mungkin untuk menampakan kebahagiaan di hari yang berkah itu. Berhias bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik dan pakaian terbaik. Lebih utama memakai pakaian putih, kecuali bila selain putih ada yang lebih bagus, maka lebih utama mengenakan pakaian yang paling bagus, semisal baju baru. Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa tradisi membeli baju baru saat lebaran menemukan dasar yang kuat dalam teks agama, dalam rangka menebarkan syiar kebahagiaan di hari raya Idul Fitri.
Kesunnahan berhias ini berlaku bagi siapapun, meski bagi orang yang tidak turut hadir di pelaksnaan shalat Idul Fitri. Khusus bagi perempuan, anjuran berhias tetap harus memperhatikan batas-batas syariat, seperti tidak membuka aurat, tidak mempertontonkan penampilan yang memikat laki-laki lain yang bukan mahramnya dan lain sebagainya. (Syekh Zakariyya al-Anshari, Asna al-Mathalib, juz 1, hal. 281).
3. Makan sebelum shalat Idul Fitri
Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. Bahkan, dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat hari Idul Fitri itu pahalanya seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang.
Sebelum shalat Idul Fitri, Rasulullah saw. biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil; tiga, lima, atau tujuh. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: "Pada waktu Idul Fitri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Ahmad dan Bukhari)
4. Shalat Idul Fitri
Rasulullah menunaikan shalat Idul Fitri bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya, baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak. Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya shalat Idul Fitri.
Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan shalat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
5. Mendatangi tempat keramaian
Suatu ketika saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadist riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sampai menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah dengan puas.tentunya tempat yang mendatangkan manfaat dan jauh dari kemudharatan
6. Mengunjungi rumah sahabat
Tradisi silaturahim saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah. Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya. Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini. Datang ke tempat sanak famili dengan saling mendoakan.
7. Tahniah (memberi ucapan selamat)
Hari raya adalah hari yang penuh dengan kegembiraan. Karena itu, dianjurkan untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih saat hari raya. Di antara dalil kesunnahannya adalah beberapa hadits yang disampaikan al-Imam al-Baihaqi, beliau dalam kitab Sunannya menginventarisir beberapa hadits dan ucapan para sahabat tentang tradisi ucapan selamat di hari raya.
Meski tergolong lemah sanadnya, namun rangkaian beberapa dalil tersebut dapat dibuat pijakan untuk persoalan ucapan hari raya yang berkaitan dengan keutamaan amal ini. Argumen lainnya adalah dalil-dalil umum mengenai anjuran bersyukur saat mendapat nikmat atau terhindari dari mara bahaya, seperti disyariatkannya sujud syukur. Demikian pula riwayat al-Bukhari dan Muslim tentang kisah taubatnya Ka’ab bin Malik setelah beliau absen dari perang Tabuk, Talhah bin Ubaidillah memberinya ucapan selamat begitu mendengar pertaubatnya diterima. Ucapan selamat itu dilakukan dihadapan Nabi dan beliau tidak mengingkarinya.
Tidak ada aturan baku mengenai redaksi ucapan selamat ini. Salah satu contohnya “taqabbala allâhu minnâ wa minkum”, “kullu ‘âmin wa antum bi khair”, “selamat hari raya Idul Fitri”, “minal aidin wa al-faizin”, “mohon maaf lahir batin”, dan lain sebagainya.
Pada prinsipnya, setiap kata yang ditradisikan sebagai ucapan selamat dalam momen hari raya, maka sudah bisa mendapatkan kesunnahan tahniah ini. Bahkan, Syekh Ali Syibramalisi menegaskan tahniah juga bisa diwujudkan dalam bentuk saling bersalam-salaman. Karena itu, sangat tidak tepat klaim dari sebagian kalangan bahwa ucapan selamat hari raya yang berkembang di Indonesia tidak memiliki dasar dalil agama. Berkaitan dengan ihwal tahniah ini, Syekh Abdul Hamid al-Syarwani menegaskan:
ـ (خَاتِمَةٌ) قَالَ الْقَمُولِيُّ لَمْ أَرَ لِأَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِنَا كَلَامًا فِي التَّهْنِئَةِ بِالْعِيدِ وَالْأَعْوَامِ وَالْأَشْهُرِ كَمَا يَفْعَلُهُ النَّاسُ لَكِنْ نَقَلَ الْحَافِظُ الْمُنْذِرِيُّ عَنْ الْحَافِظِ الْمَقْدِسِيَّ أَنَّهُ أَجَابَ عَنْ ذَلِكَ بِأَنَّ النَّاسَ لَمْ يَزَالُوا مُخْتَلِفِينَ فِيهِ وَاَلَّذِي أَرَاهُ مُبَاحٌ لَا سُنَّةَ فِيهِ وَلَا بِدْعَةَ
“Sebuah penutup. Al-Qamuli berkata, aku tidak melihat dari para Ashab (ulama Syafi’iyah) berkomentar tentang ucapan selamat hari raya, beberapa tahun dan bulan tertentu seperti yang dilakukan banyak orang. Tetapi al-Hafizh al-Mundziri mengutip dari al-Hafizh al Maqdisi bahwa beliau menjawab masalah tersebut bahwa orang-orang senantiasa berbeda pendapat di dalamnya. Pendapatku, hal tersebut hukumnya mubah, tidak sunnah, tidak bid’ah.”
وَأَجَابَ الشِّهَابُ ابْنُ حَجَرٍ بَعْدَ اطِّلَاعِهِ عَلَى ذَلِكَ بِأَنَّهَا مَشْرُوعَةٌ وَاحْتَجَّ لَهُ بِأَنَّ الْبَيْهَقِيَّ عَقَدَ لِذَلِكَ بَابًا فَقَالَ بَابُ مَا رُوِيَ فِي قَوْلِ النَّاسِ بَعْضِهِمْ لِبَعْضٍ فِي الْعِيدِ تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَسَاقَ مَا ذَكَرَهُ مِنْ أَخْبَارٍ وَآثَارٍ ضَعِيفَةٍ لَكِنَّ مَجْمُوعَهَا يُحْتَجُّ بِهِ فِي مِثْلِ ذَلِكَ
“Al-Syihab Ibnu Hajar setelah menelaah hal tersebut menjawab bahwa tahniah disyariatkan. Beliau berargumen bahwa al-Baihaqi membuat bab tersendiri tentang tahniah, beliau berkata; bab riwayat tentang ucapan manusia satu kepada lainnya saat hari raya; semoga Allah menerima kami dan kalian;. Ibnu Hajar menyebutkan statemen al-Baihaqi tentang hadits-hadits dan ucapan para sahabat yang lemah (riwayatnya), akan tetapi rangkain dalil-dalil tersebut bisa dibuat argumen dalam urusan sejenis tahniah ini”.
Demikian penjelasan mengenai hal-hal yang disunnahkan saat hari raya Idul Fitri. Semoga di hari yang fitri,1 Syawal 1445 Hijriyah kita kembali bersih dari segala dosa dan segala penyakit hati, senantiasa di anugrahkan keistiqamahan untuk menumpuh jalan yang diridhai oleh Allah Subhanahuwataala.
Aminn ya Rabbal Alamin...
Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin..
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Parenting Wali Murid Kelas 7-9 Tema "Membangun Akhlak Remaja melalui Keteladanan Orangtua" SMP BP Tahfidz At Taubah
Pendidikan diawali dari keluarga. Orang tua dan rumah adalah sekolah yang pertama dikenal oleh anak, namun tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Hal ini menjadi salah satu alasan p
Lomba Merangkai Buket Bunga dari Jajanan Meriahkan Peringatan Hari Guru Nasional 2024 SMP BP Tahfidz At Taubah
Dalam rangka memeriahkan Hari Guru 2024, SMP BP Tahfidz At Taubah menggelar lomba kreativitas yang unik. Kali ini, guru-guru diminta untuk berpartisipasi dalam lomba membuat bucket, men
Muhadhoroh Akbar Santriwati Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an At Taubah Batam : Melatih Kemampuan Diri, Kepercayaan Diri, dan Kemampuan Berbahasa Asing
Malam minggu santriwati Sabtu,23 November 2024 diisi dengan kegiatan Muhadhoroh Akbar atau Pidato Besar untuk yang pertama kalinya di periode Tahun Ajaran 2024-2025. Muhad
Peringatan Hari Ikan Nasional : Program Ekonomi Biru untuk Indonesia Maju dari Kementrian Perikanan dan Kelautan di SMP BP Tahfidz At-Taubah Batam
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama para siswa di SMP BP Tahfidz At Taubah dengan menu berbahan dasar ika
Malam Bina Iman dan Taqwa "MABIT" Tahun Ajaran 2024-2025 : Menjadikan Jujur sebagai Budaya dan Bekal Masa Depan Generasi Milenial SMP BP Tahfidz At Taubah
Sabtu-Minggu, 16-17 November 2024 seluruh siswa-siswi kelas 7-9 mengikuti kegiatan MABIT "Malam Bina Iman dan Taqwa" dengan bermalam di sekolah. Program ini adalah salah satu program
Lomba Peringati Hari Pahlawan Nasional dan Sumpah Pemuda Tahun 2024 SMP BP Tahfidz At Taubah
Memperingati Hari Pahlawan dan Sumpah Pemuda dari tahun ke tahun bukanlah sekadar rutinitas, tetapi diperlukan sebuah kegiatan yang penuh makna. Pengurus OSIS SMP BP Tahfidz At Taubah m
Tes Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2024/2025 SMP BP Tahfidz At Taubah
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Pagi ini, SMP BP Tahfidz At Taubah dikunjungi oleh calon santri/santriwati dan
Upacara Hari Pahlawan 11 November SMP BP Tahfidz At Taubah Berjalan Khidmat
Hari ini, ketika sang saka merah putih berkibar dengan gagahnya, kita kembali mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam membela tanah air. Mereka adalah pejuang sejati yang re
Projek P5 Tema Kebhinekaan Global: Mengapresiasi Keberagaman Budaya Indonesia di SMP BP Tahfidz At Taubah
Selama kurang lebih seminggu,Project P5 Ke-2 SMP BP Tahfidz At Taubah dengan tema "Kebhinekaan Global" sukses dilaksanakan seluruh siswa-siswi kelas 7-9 dengan maksimal. Kegiatan y
Jelajah Alam "Hiking" Tiga Organisasi SMP BP Tahfidz At Taubah Ke Simbulang Jembatan 4
Tiga Organisasi SMP BP Tahfidz At Taubah yang terdiri dari Organisasi PMR, OSIS dan PASUS melaksanakan kegiatan hiking ke Simbulang, yang berlokasi di Jembatan 4 pada Sabtu, 03 November