You need to enable javaScript to run this app.

Day 30 Karisma : IDUL FITRI Starting Point Peningkatan Amal Sholeh

  • Sabtu, 29 Maret 2025
  • TIM MARCOM ATTAUBAH
  • 0 komentar

Salah satu keagungan syariat Islam itu adalah bahwa kedekatan seseorang dengan Tuhan (hablum minallah) haruslah memberikan dampak manfaat pada sesama (hablum minannas). Contohnya ada 26 ayat perintah shalat selalu beriringan dengan perintah mengeluarkan zakat, aqimus shalat wa atuz zakaat.

Maknanya bahwa seseorang yang beribadah shalat mestilah memperhatikan saudaranya yang papa dengan menunaikan zakat dari hartanya. Contoh yang lain, usai shalat ditutup dengan salam. Seolah pesannya bahwa usai beribadah, perhatikan saudaramu di lingkungan sekitar.

Demikian juga di dalam pelaksanaan ibadah puasa ramadhan, akhirnya disempurnakan dengan dengan mengeluarkan zakat fitrah. Maknanya bahwa ibadah puasa yang mengantarkan seseorang mendapat ampunan dan berlipatnya pahala, tidak boleh berhenti hanya menjadi kebaikan diri sendiri tapi juga haruslah berdampak kepada orang lain secara sosial yaitu dengan memberikan makanan kepada fakir miskin.

Sabda baginda nabi SAW :

"....zakatal fithri tuhratan lisshaim minal laghwi wa rafas wa tu'matan lil masakin...,"

bahwa zakat fitrah itu untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan kotor, serta memberikan makan kepada orang-orang miskin.

Saat lebaran Idul Fitri, baginda nabi SAW berseru, "aghnuhum fii hadzal yaum!. Cukupkan mereka di hari ini !. Kegembiraan orang-orang yang berlebaran haruslah juga menggembirakan semuanya termasuk fakir dan miskin. Lebaran menjadi milik semuanya. Itulah Indah dan agungnya ajaran Islam.

Selain kegembiraan dalam perayaan Idul Fithri, ada kesedihan yang mendalam dari sisi batiniah atau spiritual dikarenakan dua hal : pertama, bulan mulia nan agung yang memberikan berbagai kemudahan, ampunan, pahala, derajat dan kedudukan tinggi disisi sang pencipta Allah azza wajallah, kini telah berlalu meninggalkan kita semua menyisakan hal kedua yaitu kesedihan akan kekhawatiran apakah amal ibadah yang telah ditunaikan selama ramadhan, Allah SWT akan benar-benar menerimanya sebagaimana panjatan doa saat saling berjumpa di lebaran, taqabalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amal ibadah puasa kita.

Nah, selepas bulan ramadhan berganti memasuki bulan syawal. Syawal artinya adalah peningkatan. 1 Syawal menjadi starting point peningkatan amal shalih.

Kenapa begitu?

Selama sebulan ramadhan secara fisik sistem metabolisme tubuh benar-benar membakar lemak-lemak yang ada, melakukan detoks dan mengembalikan, setting up sistem metabolisme tubuh menjadi normal. Ibarat kendaraan sudah mengalami overhaul sehingga perjalanan selanjutnya lebih bertenaga.

Secara emosional, latihan menahan diri dari beragam godaan sahwat selama bulan ramadhan menjadikan kondisi emosi lebih stabil, mental terlatih dan terkelola dengan baik. Secara spiritual, muncul kerendahan hati, kepasrahan, ikhlas, sabar, dan keyakinan diri yang kuat terhadap kemahakuasaan Allah SWT. "La tahzan innallaha ma'ana," Jangan takut sesungguhnya Allah membersamai kita. Tiada daya dan kekuatan kecuali bersumber dari Allah SWT.

Itu semua menjadi modal utama di dalam meningkatkan amal-amal shalih di bulan Syawal.

Peningkatan amal shalih di bulan syawal bisa dimulai dengan puasa 6 hari yang menjadikan nilai puasa ramadhan seperti puasa selama satu tahun.

“Jadikanlah Ramadhan sebagai pelatihan untuk menata kembali jiwa. Maka setelahnya, janganlah dirimu kembali pada kebiasaan buruk yang telah engkau tinggalkan.” (Imam Hasan al-Bana).

Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1446H

Mohon maaf lahir & batin, semoga Allah Azza Wajal menerima amal ibadah kita. Aamiin...

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Sofwatillah, S.Pd.I

- Kepala Sekolah -

بسم الله الرحمن الرحيم Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan rezeki-Nya, serta kesempatan yang luas....

Berlangganan
Jajak Pendapat

Apakah menurut Anda Website kami dapat membantu Anda untuk mendapatkan informasi ?

Hasil
Banner
Jumlah Penggunjung
.